Sayup-sayup terdengar suara angin,
Memanggil kamu yang berdiri di ujung jalan.
Ia membisikkan kata
yang hanya bisa di dengar oleh hati.
"genggamlah tangannya saat sesat membayang"
Langkah demi langkah terlewati
Hingga tiba di penghujung jalan,
Tatapan mata itu begitu teduh,
Membuat langkah kaki tak seberat dulu.
beriringan kita berjalan sambil bercerita
Hingga tangan itu menggengam tanganku.
genggaman yang lembut namun kuat,
Seolah berusaha menuntunku kesebuah babak baru.
Batu kerikil pun terijak dalam perjalanan
Berdarah, terluka, dan sakit.
Namun, suara itu begitu menenangkan
"Tak apa, tetaplah berjalan bersamaku dan kita akan baik-baik saja"
membuat semua keraguan hilang seketika.
membuat semua yang terasa berat menjadi ringan dengannya.
Karena kamu yang tak terduga yang selalu aku semogakan.
Dalam mendung di musim hujan, 11 Februari 2016
0 comments:
Post a Comment